Waktu Saat Ini

tok...tok...tok.....

selamat datang,,,,

Minggu, 29 Juni 2008

Ade Pengen Cantik Mba...

Accalamu’alaikum mba hezti yang cantik…
Ade dengel mba hezti lagi cakit ya mba..udah cembuh beyum mba..
Jangan cakit dong mba, ade kan jadi cedih…hikz..hikz..hikz..
Mba hezti..mba hezti..ade cantik nggak?? Ade kan juga penen cantik kaya mba hezti..
Lahacianya apa ci mba?? Ade pelnah dengel katanya kalo kita lajin chalat wajah kita bica cantik ya mba?? Mungkin ail wudlu yang membuat wajah kita jadi belcih dan cegal..apalagi cetelah celecai chalat..pasti akan lebih belcahaya lagi..iya kan mba..??
Mba hezti..mba hezti..udah duyu ya..ade mau ngaji duyu bial macuk culga..ade doain cemoga mba hezti celalu dibeli kemudahan cama Allah…amien..amien..amien..
Dada mba hezti cayang…mmmmmmmaah..
Accalamu’alaikum mba hezti cantik…

Berpelukan Mesra Dengan Kesedihan

Kesenangan adalah kesedihan yang terbuka kedoknya
Tawa dan airmata datang dari sumber yang sama
Semakin dalam kesedihan menggoreskan luka ke dalam jiwa
semakin mampu sang jiwa menampung kebahagiaan
(KAHLIL GIBRAN)

Kalau boleh memilih, ada banyak sekali manusia yang hanya mau kebahagiaan,
dan membuang kesedihan. Sayangnya, sebagaimana alam yang mengenal siklus,
kehidupan manusia pun mengenal siklus. Kesedihan dan kebahagiaan adalah
salah satu dari banyak siklus yang harus kita lalui.

Tidak ada kehidupan yang tidak diwarnai oleh kesedihan. Diundang maupun
tidak, ia akan senantiasa datang. Banyak kejadian bahkan terbukti, semakin
ia dibenci dan ditakuti, semakin ia senang dan rajin berkunjung ke diri
kita. Maka, sengsaralah hidup mereka yang membenci kesedihan.

Bercermin dari goresan Kahlil Gibran di atas, kesedihan dan kegembiraan
adalah dua saudara kembar yang melakukan kegiatannya secara bergantian.
Keserakahan, atau sebaliknya kekhusukan doa manusia mana pun tidak akan
bisa membuat dua saudara kembar ini berpisah. Ia seperti dua sayap dari
seekor burung. Dibuangnya salah satu sayap, adalah awal dari celakanya
"burung" kehidupan.

Kahlil Gibran sampai pada pemahaman yang lebih dalam. Tanpa kesedihan, jiwa
manapun tidak akan memiliki daya tampung yang besar terhadap kebahagiaan.
Ketika kita bercengkrama dengan kebahagiaan di ruang tamu, kesedihan sedang
menunggu di pembaringan.

Persoalannya adalah, punyakah kita cukup keberanian dan kesabaran untuk
berpelukan mesra dengan kesedihan? Nah, inilah sebuah kualitas pribadi yang
dimiliki oleh sangat sedikit orang. Untuk menerima kebahagiaan, kita tidak
memerlukan terlalu banyak kedewasaan. Akan tetapi, untuk berpelukan mesra
dengan kesedihan, diperlukan kearifan dan kedewasaan yang mengagumkan

Ingin Dicintai Atau Mencintai??

Antara mencintai dan dicintai.
Pilihan sulit, tapi suatu saat kamu pasti menghadapinya.
Nggak perlu panik, ada banyak tanda yang bisa kamu baca dan alternatif
apa yang sebaiknya kita lakukan. Karena cinta memang bukan "barang"
yang bisa kamu hitung dengan mesin kalkulator, lalu menghasilkan
jawaban: untung atau rugi.

Ingat kan, tembang Mencintaimu yang dilantunkan Krisdayanti. Yess! Lagu
itu membuat hati kita berdarah-darah. Sungguh, kebahagiaan dan
kebanggaan tersendiri, bila kita bisa mencintai seseorang tanpa pamrih.
Rasa itu ada, tanpa perlu kamu rekayasa. Nggak perlu dikaitkan dengan
materi, fisik yang sempurna atau imbalan yang nanti akan kita dapatkan.
Karena perasaan ini, alamiah banget, bisa dialami oleh siapa saja.

Masalahnya, bila kamu mencintai seseorang, pasti ada banyak
konsekuensinya dong. Perhatiin deh, soal:

a. Ikhlas
Yang jelas, mencintai seseorang butuh keikhlasan. Apa bener, kamu
ikhlas, bila ternyata dia rasa sayangnya tidak sebesar rasa sayangmu
pada dia? Apa kamu rela, menolong dia ketika menghadapi masalah apa
pun, tanpa ada bayangan kamu akan memperoleh balasan yang sama?

b. Obyektifitas
Cinta nggak boleh membuat kamu terlena, justru tetap siaga. Kamu bisa
memilah-milah hal yang positif dan negatif. Jika kamu mencintainya,
pasti kamu pun nggak ingin dia melakukan hal negatif yang merugikan
dirinya sendiri kan? Misalkan doi mengajak kamu mabuk-mabukan, karena
mencintainya, kamu pun mengiyakan saja. Wah, jangan dong. Justru karena
kamu tulus mencintainya, kamu harus ingatkan dia. Meski dia
marah-marah, toh itu demi kebaikannya. Ya nggak?

c. Tanggung jawab
Boleh kok, kamu mencintai seseorang dalam banget. Tapi tetap
bertanggungjawab lho. Jangan langsung pasrah, mau apa saja oke. Nggak
ada deh, kamus itu. Kalau pun dia juga mencintai kamu, pasti dia
mengharapkan kamu pun dalam keadaan terbaik.

d. Posesif
Ada perasaan khawatir berlebihan, memang. Apalagi kalau si dia banyak
yang menyukai, doyan gaul dan aktif di berbagai kegiatan. Nggak perlu
berlebihan, kamu mengawasinya. Bahkan kemudian mengecek selalu posisi
dia, apa saja yang dilakukan seharian tadi, sampai detil. Lama-lama doi
gerah lho. Kamu kan bukan satpamnya.

e. Perbedaan
Sadari adanya perbedaan di antara doi dan dirimu. Pasangan yang sudah
bertahun-tahun berumahtangga saja, pasti ada nggak cocoknya. Apalagi
kamu yang baru mengenal doi. Jangan cepat-cepat menvonis, kalau kamu
cinta matinya dan dia terlalu sempurna di matamu. Hati-hati deh. Kamu
terima satu-satu, apa saja yang membuat jarak di antara kalian itu ada.
Bila kenyataannya nggak mungkin dilewati, kamu tetap mau menjadi
"korban" nggak?

f. Kritis
Orang bilang, kalau sudah cinta, beras mentah pun dianggap berlian.
Kita wajib kritis lho, meski berhadapan dengan orang tercinta. Bila ada
perlakuan tidak seimbang, berlebihan dan kelewatan, harus dikomentari
tuh. Misalkan, doi mulai main tangan atau menvonis kamu A, B, C dan
sama sekali nggak seperti yang kamu bayangkan. Tegas deh, lurusin dulu
hal ini, sebelum kamu kena kanker paru-paru!

g. Sabar
Sabar, kunci akhir bila kamu mencintai seseorang. Jangan membayangkan
keajaiban, sekejab dia akan mencintaimu juga. Waktu akan berbicara.
Perlahan-lahan, bila dia membuka mata hatinya, pasti ada kesempatan
untuk dia menerima cintamu. Bila kesabaran kamu habis, ya...siap-siap
membuka lembar yang baru. Toh, dunia nggak sedaun kelor kok...Don't
give up! Paling tidak, kamu patut bersyukur, bisa mencintai orang
dengan tulus dan apa adanya.

Jadwal Shalat